Program Khusus di
Persimpangan Jalan
Oleh : Hidayah Norizza &
Iyan el-Azzami
Potret perjalanan dari awal
mula berdirinya jurusan Program Khusus Tafsir dan Hadits ( wihdatul khaasah )
dengan keluarnya Surat Keputusan amanah Direktur Jendral Kelembagaan Agama Islam Nomor : Dj.11/532/05 kepada
IAIN Imam Bonjol Padang sampai hari ini, sepertinya telah meninggalkan
jejak-jejak pergulatan yang layak kita renungkan. Program Khusus pernah menjadi
jurusan yang cukup diperhitungkan di lingkungan IAIN Imam Bonjol Padang dan
juga masyarakat SUMBAR umumnya. Dinamika dan lika-liku perjalanan Program
Khusus Tafsir dan Hadits memang mempunyai sudut pandang yang cukup mengagumkan.
Bukan sikap yang salah
jika kita merasa bangga dengan jurusan yang mewadahi mimpi-mimpi kita ini, yang
akan menjadi bahtera untuk kita, agar tidak tenggelam dalam mengarungi samudera
mimpi-mimpi itu. Program Khusus yang telah menyandang standar International
Class ini. Merupakan sebuah jurusan unggulan yang menjadi kebanggaan
fakultas Ushuluddin dengan berbagai program unggulan, seperti kegiatan belajar
mengajar menggunakan bahasa arab dan inggris, serta adanya bimbingan tahfiz dan
halaqah yang merupakan kuliah tambahan non sks. Selain itu, sebagai
penunjang segala kegiatan dan kesibukan Program Khusus, mahasiswa difasilitasi
dan dijanjikan beasiswa selama masa kuliah maksimal delapan semester, serta free
living cost, ( bebas biaya asrama ) yang tidak dapat dipungkiri, beasiswa
dan program unggulan inilah yang menjadi daya tarik sebagian besar mahasiswa
untuk masuk ke Program Khusus Tafsir dan Hadits Fakultas Ushuluddin IAIN Imam
Bonjol Padang.
Dalam dinamika
perjalananya, generasi awal Program Khusus memang benar-benar menjadi pusat perhatian
banyak kalangan. Berbagai prestasi berhasil
diukir baik dari kalangan mahasiswa maupun dosen Program Khusus, semua ini
didukung dengan sistem dan program yang benar-benar excelent, serta tidak
terlepas dari dukungan dan semangat semua dosen dan mahasiswa yang luar biasa. Beberapa
mahasiswa Program Khusus sempat mengenyam pendidikan di Luar Negeri, seperti
Mesir dan Amerika, MTQ kecamatan, kabupaten, kota sampai tingkat nasional
banyak diikuti oleh mahasiswa program khusus. Para jawara bermunculan dari
beragam cabang perlombaan yang ada. Tak
hanya itu, dalam organisasi pun mereka dapat berkiprah dengan baik, organisasi
internal kampus maupun luar kampus. ” Jujur saya sangat kagum dengan kegiatan
organisasi Program Khusus, khususnya HMJ pada tahun pertama dan kedua, mereka
bukan hanya mahasiswa yang mempunyai semangat pergerakan dinamis di bidang
akademik dan kekompakan yang begitu kuat, tetapi dalam keorganisasian HMJ
Program Khusus sempat menjadi saingan serius di tingkat Dewan Mahasiswa ( DEMA
) IAIN Imam Bonjol Padang, sehingga sempat beredar isu bahwa Program Khusus
hendak beralih menjadi Perguruan Tinggi sendiri” ungkap Junaid, alumni Program
Khusus angkatan 2006, dalam wawancara( 27/05/12).
Dalam
perjalananya mahasiswa Program Khusus adalah mahasiswa yang ikut berkontribusi
besar dalam pembangunan kampus. Selain itu banyak lagi prestasi yang dapat
dibanggakan dari program unggulan ini dalam pentas lokal sampai nasional.
Karena itu, tak sedikit mahasiswa dan dosen seantero IAIN ikut kagum dan bangga
akan program ini. Bahkan nama Program Khusus sempat mengudara ke khalayak
masyarakat khususnya masyarakat Sumatra Barat.
Sudah menjadi suatu hal
yang dapat dipahami, bahwa tidak selamanya pohon dapat berdiri kokoh dan berbuah
sepanjang tahun, ia akan mengalami masa gugur daun, ranting yang patah bahkan
batang yang rapuh kemudian mati begitu saja karena tidak pernah dirawat dan
diperhatikan.
Seiring berjalanya waktu,
program khusus yang pernah mengharumkan nama fakultas ushuluddin ini, sekarang
terasa begitu berbeda. Hal-hal yang membuat unggul program ini satu persatu
telah pudar dan lenyap. Beasiswa dan asrama gratis yang diiming-imingkan selama
4 tahun tak terlihat lagi wujudnya, bahkan hampir tak berfosil, Mahasiswa
Program Khusus semakin merasa terjepit dan terkatung-katung oleh janji-janji
yang tak pasti. Sehingga terpaksa keluar asrama dan mencari tempat yang lebih
murah dan terjangkau. Mahasiswa mulai berfikir untuk mencari kerja demi melanjutkan
pendidikan dan cita-cita mereka. Hal ini menjadi salah satu sebab kemunduran
Program Khusus, program halaqah pada malam dan setelah subuh tidak lagi dapat
dijalankan, karena tempat tinggal mahasiswa yang saling berjauhan. Bahkan
halaqah-halaqah yang dijadwalkan siang hari tidak berjalan maksimal. Dari
beberapa jadwal halaqah hanya satu atau dua yang berjalan. Hal ini terkendala
oleh kehadiran mahasiswa ataupun dari pihak dosen itu sendiri.
Dari beberapa fakta yang
kita lihat, pesona Program Khusus memang sudah pudar. Mulai dari kegiatan
halaqah yang tidak efektif, beasiswa tidak ada, mahasiswa tidak lagi tinggal dalam
satu asrama, lokal belajar yang tidak pasti, birokrasi yang tidak jelas,
peraturan berpakaian yang masih diperdebatkan, tidak adanya bimbingan tahfiz
dan bahasa, serta semakin kurangnya kedisiplinan dosen dan mahasiswa. Demikianlah
potret Program Khusus hari ini yang
cukup sulit untuk dibantah dan dipungkiri oleh alasan apapun. Entah apa
penyebab semua itu, semua terasa begitu
buram karena memang tidak pernah diperjelas kepada mahasiswa Program Khusus
oleh pihak-pihak yang terkait dalam hal ini, seolah-olah mereka ingin menghilangkan Program Khusus melalui seleksi
alam, hilang dengan sendirinya.
Namun, kenapa semuanya diam
dan membisu, seolah tidak pernah terjadi apa-apa dalam diri Program Khusus?, kenapa
tidak ada yang berani membuka semua tabir kelabu ini?, kenapa kita hanya
merenung dan meratapi semua hal yang telah terjadi?, apa yang membuat kita terus
termenung dan hanya termenung di belakang kelambu?
Ditengah
kemelut yang terjadi, HMJ Program Khusus (Himpunan Mahasiswa Jurusan) juga
ikut-ikutan tak bergairah. Lembaga yang seharusnya menjadi wadah untuk
menampung segala aspirasi mahasiswa sepertinya tidak dapat lagi menjadi sebuah
pilihan. Selama ini kita cendrung apatis terhadap segala permasalahan yang
terjadi. Sebagai mahasiswa, sudah seharusnya kita menyatukan suara dan
bertindak, melakukan perubahan untuk kebaikan kedepan. Kita harus menyadari, ada
banyak hal yang harus diluruskan dan diperbaiki. Kepedulian terhadap jurusan
dan komitmen terhadap nasib mahasiswa di masa depan harus diinterpretasikan ke dalam
hal-hal yang positif.
Program Khusus adalah
bagian dari masa depan kita, yang harus kita perjuangkan dan harus tetap
berjalan, kita harus bangun dari tidur yang berkepanjangan ini, jangan lagi
hidup dalam kebohongan. Akankah kita terus hidup dalam sebuah nama yang terus
dikagumi banyak orang, tetapi sejatinya kita sudah cukup jauh dari apa yang
semestinya.
Mungkin tulisan ini tidak
berarti apa-apa dalam situasi yang fakum ini, bahkan akan mengundang kontrovesi
bagi pihak-pihak yang memang tidak mau
membaca situasi sulit ini. Namun semua begitu nyata di mata kita, sudah saatnya
kita melakukan sesuatu untuk Program Khusus, kebisuan ini harus menggugah jiwa
kritis kita sebagai mahasiswa.
Hari ini kita disuguhkan
dengan sebuah peradaban baru, yang kita tidak tahu apakah peradaban itu akan
benar-benar menjadi baru, atau sebaliknya akan bertambah berkarat dan lapuk.
Semoga ketua baru jurusan Program Khusus hari ini, Bapak M. Guswandi Syas, MA
dapat mendukung sepenuhnya semua aspirasi positif yang membangun, untuk
kejayaan Program Khusus ke depan demi menciptakan ulama dan cendekiawan yang
dapat mewarisi ilmu-ilmu Al-Qur’an dan hadits seutuhnya.
0 comments:
Posting Komentar