Rabu, 15 Maret 2017

MENINGKATKAN MINAT BACA MELALUI GERAKAN LITERASI DI SEKOLAH



Setiap Senin dan Jum'at pagi, siswa-siswi SMP IT Nurul Ilmi melaksanakan kegiatan literasi atau gerakan membaca buku di sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Gerakan ini juga bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembalajaran sepanjang hayat.
Disamping itu, gerakan literasi merupakan upaya pemerintah melalui kemdikbud untuk menumbuhkan budi pekerti siswa, sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai.  Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik. Misalnya ensiklopedi, majalah dan novel yang mendidik, sastra, kisah nabi, dan buku pengetahuan lainnya. selain membaca para siswa juga diharapkan untuk memahami isi buku yang mereka baca, kemudian dituangkan dalam sebuah tulisan berbentuk review. 
SMP IT Nurul ILmi merupakan salah satu sekolah perintis yang melaksanakan kegiatan literasi, yang dikenal  dengan istilah WJLRC (West Java Leadership Reading Challange) atau Perintis Gerakan Membaca Jawa Barat.  Kegiatan ini sudah dimulai sejak semester pertama pada tahun 2016 lalu setiap senin dan Jum'at pagi.  Pada awalnya kegiatan membaca dilakukan di depan kelas atau koridor sekolah. Setelah dilakukan evaluasi dan pembenahan, kegiatan membaca buku sekarang dipusatkan pada satu tempat yaitu di lapangan sekolah. Disini  seluruh siswa dari kelas VII sampai IX duduk bersama-sama membaca buku yang telah mereka bawa dari rumah masing-masing. Dengan ini diharapkan siswa lebih fokus dalam membaca dan tidak banyak bercanda ataupun bermain, karena selain mereka terfokus dalam satu tempat, mereka juga diawasi oleh guru-guru. Dengan demikian, tujuan dari gerakan lterasipun akan tercapai dengan baik.
Dalam hal ini, budaya membaca  memang harus ditumbuhkan sejak dini di lingkungan keluarga, dan dilanjutkan lebih intensif lagi ketika anak memasuki lembaga sekolah. Sehingga upaya pengembangan budaya membaca berlangsung secara berkesinambungan. Bagi generasi muda dan para pelajar, gemar membaca dipastikan berdampak positif terhadap pendidikan mereka, apalagi disadarai bahwa dengan membaca akan mampu menyerap berbagai ilmu pengetahuan, sejarah, dan wawasan umum. Selain itu, kebiasaan membaca mampu memunculkan inspirasi sehingga baik pelajar maupun masyarakat akan dapat membuat karya baru dari berbagai buku yang dibaca.
Mulai sekarang mari tumbuhkan minat baca dalam diri kita masing-masing. Karena membaca adalah pintu untuk mengetahui dan mengembangkan kebudayaan agar mencapai kehidupan yang lebih baik. Bersahabatlah dengan buku, karena buku adalah sebaik-baiknya teman. “Khairu jaliisin fizzamaani kitaabun” (Sebaik-baik teman duduk pada setiap waktu adalah buku).  (Hidayati)


0 comments:

Posting Komentar