Minggu, 02 April 2017

URGENSI BAHASA ARAB DI ERA MODERN






Berbicara tentang Bahasa Arab, benak saya langsung melayang, ingat pada pesan-pesan guru dan senior waktu di Pondok yang sempat mendarat, bahkan masih lengket dalam pikiran. Sering mereka menyampaikan pentingnya Bahasa Arab, karena Bahasa Arab merupakan ‘kunci’ untuk membuka berbagai khazanah literatur Islam dan ilmu pengetahuan lainnya.
 Namun sayangnya, saat ini hanya sedikit kaum muslimin yang mau belajar bahasa Arab dengan serius. Hal ini memang sangat wajar karena di zaman modern ini banyak sekali kaum muslim tenggelam dalam tujuan dunia yang fana. Sehingga mereka enggan dan malas mempelajari bahasa Arab, karena menganggap tidak banyak hasil duniawi yang bisa diharapkan dengan bahasa Arab. Bahkan saat berada di jazirah Arab pun orang non Arab khususnya orang Indonesia, tidak khawatir lagi jika tidak bisa berbahasa Arab. Karena sudah banyak bahasa lain yang terdengar dalam percakapan sehari-hari semisal bahasa Indonesia, Inggris, dan sebagainya, sehingga bahasa Arab dianggap tidak begitu penting lagi untuk dikuasai. Salah seorang rekan saya pernah berkata: “Sekarang, kalau kita ke Timur Tengah, tidak perlu khawatir lagi jika tidak bisa bahasa Arab, karena di Arab Saudi sekalipun akan banyak kita temukan orang-orang yang berbahasa Indonesia. Jadi tidak bisa bahasa Arab pun tidak masalah”. Padahal, bukan ini sebenarnya tujuan mempelajari bahasa Arab.
Hal di atas senada dengan yang saya hadapi saat mendapat tugas mengajar bahasa Arab di sebuah sekolah.  Seringkali saya mendengar berbagai keluhan dari anak didik. Ada yang mengeluh karena tidak terbiasa berhadapan dengan teks-teks berbahasa Arab, dan ada juga yang menarik napas dalam-dalam saat menerima materi tentang struktur bahasa Arab atau qawa’id. Dalam pola pikir mereka, terpahat kuat bahwa bahasa Arab itu sangat sulit. Menurut hemat saya, ada sejumlah faktor yang menyebabkan Bahasa Arab dinilai sebagai pelajaran rumit dan kurang menarik. Selain bahasa Arab bukan bahasa keseharian kita, struktur bahasanya juga jauh berbeda dengan bahasa Indonesia dan Inggris, sehingga sulit untuk dipahami. Satu suku kata saja bisa menyandang harkat yang berbeda-beda dari satu kondisi ke keadaan yang lain. Selain itu, sistem pendidikan dan pengajaran bahasa Arab di berbagai institusi pendidikan Islam juga kurang menunjang. Bahkan buku pegangan guru dan siswa di beberapa sekolah kurang menarik dan berbelit-belit, sehingga menimbulkan kebingungan dalam proses belajar mengajar.
Akan tetapi,  permasalahan terbesar yang saya hadapi bukan terletak pada bisa atau tidak bisa, dan paham atau tidak pahamnya siswa terhadap materi bahasa Arab. Hanya saja motivasi untuk belajar Bahasa Arab itu sendiri yang masih lemah. Bahkan bebeberapa siswa mempertanyakan untuk apa mereka belajar bahasa Arab, toh nanti setelah keluar dari SMP mereka akan lanjut ke SMA atau SMK yang kemungkinan besar tidak akan bertemu lagi dengan pelajaran bahasa Arab. Sehingga tidak sedikit anak-anak yang membiarkan diri mereka larut dalam ketidaktahuan bahkan cendrung meremehkan pelajaran Bahasa Arab tersebut. Kenyataan yang seperti ini sungguh sangat menyedihkan.
Meskipun diantara kita ada yang beranggapan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa yang sulit, bukan berarti bahasa Arab dihindarkan dan ditinggalkan, namun perlu dipelajari dan dipahami. Memang sepantasnya seorang muslim mencintai bahasa Arab dan berusaha menguasainya. Allah SWT telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur'an karena bahasa Arab adalah bahasa terbaik yang pernah ada, sebagaimana firman Allah ta'la 
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ"
“Sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbahasa Arab agar kamu memahaminya" 
Kitab suci dan pedoman hidup umat Islam seantero jagat raya ini adalah berbahasa Arab, dan diturunkan kepada generasi awal yang bertutur dengan bahasa Arab. Maka tidak ada jalan lain dalam memahami dan mengetahui ajaran Islam kecuali dengan bahasa Arab. Sehingga diyakini bahwa Bahasa Arab adalah jalan utama dalam memahami dan mengetahui ajaran Islam.
Perlu kita ingat bahwa bahasa Arab merupakan bahasa yang paling banyak menyandang atribut dan memiliki ciri khas yang unik. Diantara ciri khas tersebut adalah keberlimpahan kosa katanya, ketinggian cita rasanya, dan pengaruhnya yang dalam bagi para penggunanya. Ibnu Katsir saat menjelaskan surat Yusuf ayat kedua menyatakan:
لأن لغة العرب أفصح اللغات وأبينها وأوسعها، وأكثرها تأدية للمعاني التي تقوم بالنفوس
Karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, paling jelas, paling luas  (kosakatanya), dan paling banyak mengandung makna yang menentramkan jiwa.”
Selain merupakan bahasa kitab suci al-Qur’an dan Hadis, bahasa Arab adalah bahasa agam dan umat Islam, bahasa resmi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), bahasa nasional lebih dari 25 negara di kawasan Timur Tengah, dan bahasa warisan sosial budaya (lughah al-turâts).  Disamping itu Bahasa Arab merupakan satu-satunya bahasa di dunia yang masih dan tetap akan dipakai sebagai pemersatu umat Islam di dunia, karena kebanyakan orang Islam identik dengan pembacaan Al-Qur’annya. Dengan itu, umat Islam dituntut untuk memahami bahasa Arab, karena keterbiasaan berkomunikasi dengan bahasa Arab akan mempermudah memahami agama Allah dan menegakkan syi’ar agama ini, serta memudahkan dalam mencontoh amalan-amalan kaum muslimin generasi pertama.
Agar Bahasa Arab tidak lagi menakutkan dan dianggap sebagai bahasa yang paling sulit, maka saatnya lah kita mulai belajar dengan motivasi yang tinggi. Walaupun memang disadari bahwa belajar Bahasa Arab dalam pandangan masyarakat kita sekarang bukanlah suatu trend yang kuat.  Ada beberapa tips agar bahasa Arab mudah dikuasai, antara lain: Pertama, ikhlaskan niat terlebih dahulu untuk mempelajari bahasa Arab karena Allah, agar Allah memudahkan dalam memahami dan mengamalkan bahasa Arab, disamping menjadi amal dalam upaya beribadah kepada Allah ta’ala. Kedua, perkaya kosakata bahasa Arab untuk memudahkan kita belajar dan berkomunikasi. Mulailah dengan membuat catatan kecil sebagai buku kosakata dan membeli kamus bahasa Arab yang akan menjadi investasi bagi khazanah pemikiran kita. Ketiga, biasakan diri untuk bergaul dengan bahasa Arab, misalnya dengan banyak membaca Al-Qur’an dan memahami kandungannya, membaca literatur-literatur Islam seperti hadits, tafsir, fiqih, dan lain-lain.  Terakhir, jangan mudah bosan dan menyerah, karena untuk menguasai bahasa Arab butuh usaha yang maksimal. Semoga Allah memudahkan kita untuk mempelajari bahasa Arab, Ihrish ‘ala maa yanfa’uka (semangatlah dalam hal yang bermanfaat bagimu). (Hidayati, MA)

0 comments:

Posting Komentar