Rabu, 13 Maret 2019

Pengurus BEM STIQ Ar-Rahman Masa Khidmat 2018-2019 Resmi Dilantik Oleh KH. Bachtiar Nasir


Pelantikan Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIQ Ar-Rahman digelar pada Ahad (9/12/2018) lalu. Acara ini bertempat di aula gedung STIQ Ar-Rahman dengan dekorasi ruangan yang indah hasil kreativitas Mahasiswa. Sejumlah tamu undangan turut hadir pada acara pelantikan tersebut, diantaranya: KH.Bachtiar Nasir, LC, MM selaku Pendiri dan Pembina STIQ Ar-Rahman, Bunda Marliyana selaku Inisiator pendiri STIQ Ar-Rahman, Ketua Yayasan Pusat Peradaban Islam AQL Islamic Center, Ketua Departemen Pendidikan dan Kebudayaan AQL Islamic Center, Ketua STIQ Ar-Rahman, Kaprodi Iilmu Al-Qur’an dan Hadits, Waket III, para dosen dan Mahasiswa STIQ Ar-Rahman.
Acara pelantikan tersebut dibuka dengan lantunan Ayat Suci Al-Qur’an, dilanjutan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Fajar di Ufuk Indonesia. Kemudian laporan ketua panitia acara oleh Ustadz Muhammad Yasin, dan disusul dengan sambutan-sambutan, yaitu sambutan oleh Ustadz Iswahyudi Mukhlis, Lc selaku Ketua Yayasan Pusat Peradaban Islam, Dr. Edi Sutarto, M.Pd sebagai Ketua Departemen Pendidikan dan Kebudayaan AQL Islamic Center, dan terakhir oleh Ketua STIQ Ar-Rahman, Haris Renaldi, M.Pd.
Dalam sambutannya, Ustadz Haris berpesan agar dalam kepengurusan BEM nanti ada tiga hal yang harus dibangun dengan kokoh, yaitu: keikhlasan, kebersamaan dan pengorbanan. Jika tiga poin ini dimiliki oleh seluruh pengurus BEM STIQ Ar-Rahman, Insyaallah BEM akan memberikan manfaat yang besar untuk mahasiwa, kampus dan seluruh umat Islam.
Melalui pembacaan Ikrar jabatan yang dipandu oleh KH. Bachtiar Nasir, Lc, MM, BEM STIQ Ar-Rahman masa khidmat 2018-2019 telah resmi dikomandoi oleh Awaluddin sebagai Ketua, merupakan mahasiwa semester tiga Prodi Ilmu-Ilmu Hadis (IIH). Didampingi oleh Rininta Diang Kirana sebagai Wakil ketua, berasal dari mahasiswa semester tiga Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT). Keduanya bekerja sama dengan 36 mahasiswa semester satu dan tiga dari Program Studi IQT dan IIH dalam mewujudkan visi dan misi BEM STIQ Ar-Rahman.
Setelah pengurus BEM resmi dilantik, KH. Bachtiar Nasir memberikan pidato sekaligus nasehat untuk seluruh mahasiswa. Ada tiga prinsip penting yang beliau tekankan untuk para pemuda khususnya mahasiswa STIQ Ar-Rahman, yaitu: pertama, full power. Menurut beliau, pemuda-pemuda yang full power akan memulai dengan dentungan terhebat yang dia miliki. Ketika seorang pemuda berani percaya diri dan mampu melahirkan hal-hal besar di tengah keterbatasannya, ia merupakan calon pemimpin yang hebat. Maka, tugas mahasiswa adalah memulai, biarkan Allah yang menyempurnakannya.
Kedua, high speed yaitu berkecepatan yang tinggi. Menurut beliau, ciri pemuda sejatinya adalah berkecepatan tinggi dan tidak ada kata lambat. Karena pemuda yang lambat adalah pemuda yang tua sebelum waktunya. Sedangkan prinsip yang ketiga adalah kreatif dan inovatif. Mahasiswa harus memiliki prinsip yang ketiga ini untuk mengubah wajah tampilan STIQ Ar-Rahman menjadi lingkungan yang indah. Maka dengan full power, high speed, kreatif dan inovatif, mahasiswa bisa menjadikan STIQ Ar-Rahman suatu hari nanti menjadi destinasi rekreasi pendidikan yang penuh dengan inovasi dan kreasi mahasiswa.  
“Tempat boleh di Jonggol, tapi kondisi disini harus 24 jam seperti Makkah Mukarromah. Tempat boleh di Jonggol, tapi tempat ini akan menjadi energi kesucian, kebangkitan sepertti Baitul Maqdis,” tegas beliau dalam pidatonya.  
KH. Bachtiar berharap, dengan kehadiran pemimpin-pemimpin di STIQ Ar-Rahman maka ada kekuatan pergerakan yang hebat di Jonggol ini seperti energi di Baitul Maqdis. Jonggol ini diharapkan menjadi sebuah tempat peribadatan, menuntut ilmu, bahkan kegiatan ekonomi, dan kegiatan-kegiatan pergerakan 24 jam seperti Makkah Al-Mukarromah.
Untuk mencapai itu semua beliau mengajak mahasiswa untuk berfikir out of the box. “Mahasiswa yang mau berfikir diluar kotak harus mau memulai semua yang dianggapnya mustahil dalam benaknya. Start your impossible, because impossible only in your mind, mulailah kemustahilanmu karena kemustahilan hanya ada di pikiranmu”, pesan beliau.
Pidato KH. Bachtiar Nasir tersebut mengakhiri acara pelantikan BEM STIQ Ar-Rahman yang telah berlangsung dengan lancar dan khidmat. Semoga pesan dan nasehat luar biasa yang beliau sampaikan bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa khususnya BEM STIQ Ar-Rahman dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Terakhir, Kami segenap keluarga besar STIQ Ar-Rahman mengucapkan “Selamat dan Sukses untuk Pengurus BEM STIQ Ar-Rahman masa khidmat 2018-2019, semoga senantiasa istiqomah dalam menjalankan amanah.


0 comments:

Posting Komentar