Jumat, 14 September 2012

Bukan Hanya Pintar, Tapi Juga Cerdas


Oleh : Hidayati




Mahasiswa pada era reformasi sekarang ini dihadapkan dengan berbagai tantangan dan permasalahan global. Fungsi yang diemban oleh mahasiswa tidaklah ringan. Itu artinya, mahasiswa seharusnya memiliki pergaulan dan wawasan yang luas dalam menyikapi segala persoalan. Baik permasalahan bangsa atau persoalan-persoalan di daerah sekitar kampus. Mahasiswa diharapkan mampu menemukan dan menganalisa setiap fenomena yang tengah berkembang dan mampu memberikan solusi yang tepat dan bermanfaat.
Namun kenyataan saat ini kebanyakan mahasiswa cendrung apatis terhadap permasalahan yang terjadi. Mahasiswa sibuk dengan dirinya sendiri, sibuk dengan tugas-tugas kuliah, sibuk dengan belajar secara teoritis . Mahasiswa berlomba-lomba untuk menghafal tanpa memahami ilmu yang dipelajarinya, yang penting dapat menjawab ujian, dapat nilai akademik yang bagus, IPK tinggi, cepat tamat dan cepat dapat pekerjaan. Tidak lagi ada ruang waktu untuk mengekspresikan kemampuan, minat, bakat dan tidak ada ruang untuk mengembangkan potensinya serta mengimplementasikan ilmunya.
Tak sedikit kita temukan mahasiswa yang memiliki IPK tinggi, namun ketika dihadapkan dengan suatu persoalan mereka kesulitan untuk menyelesaikannya. Begitu juga mahasiswa yang hanya terpaku dengan teori dan hapalan, kadang kewalahan untuk mentransformasikan ilmunya kepada orang lain. Padahal mahasiswa sangat diharapkan ilmunya untuk meningkatkan derajat kemuliaan masyarakat sekitarnya, dan juga berperan aktif dalam dinamika masyarakat. Apa jadinya ketika mahasiswa hanya fokus dengan akademik??? sehingga tidak ada ruang waktu untuk mengaktualisasikan dirinya sebagai pembelajar kehidupan yang sejati??
Secara akademik mahasiswa yang hanya fokus kuliah dan berhasil meraih indeks prestasi yang tinggi dapat dikatakan mahasiswa pintar. Akan tetapi mereka belum tentu cerdas. Cerdas itu berarti memiliki ilmu yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan. Cerdas bukan berarti hafal seluruh mata pelajaran, tapi kemudian terbengong-bengong saat harus menciptakan solusi bagi kehidupan nyata. Cerdas bermakna kreatif dan inovatif. Cerdas berarti siap mengimplementasikan ilmunya.

Hari ini masyarakat tidak hanya butuh mahasiswa pintar, tapi juga cerdas. Maka kita mesti mempersiapkan diri untuk menjadi generasi pintar sekaligus cerdas. Selain fokus di bidang akademik mahasiswa juga harus memiliki kemampuan-kemampuan lain  seperti : kemampuan berkomunikasi, kemampuan bersosialisasi, memiliki jaringan yang luas, mempunyai mentalitas tinggi. Itu semua tidak didapatkan di ruang kuliah saja, tetapi harus aktif diluar dan mengikuti ekstrakurikuler sesuai minat dan bakatnya sehingga di masyarakat bisa mengimplementasikan ilmunya.
Jika kita mau membuka mata dan memperhatikan lingkungan sekitar, sangat banyak ruang dan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan kecerdasan tersebut. Di dalam kampus ataupun luar kampus banyak wadah yang bisa dimanfaatkan untuk melatih diri kita. Bisa dengan bergabung di UKM Kampus, aktif di organisasi internal baik dalam tataran HMJ, Senat dan Dewan Mahasiswa, atau organisasi eksternal kampus. Selain itu kita juga bisa bertukar pikiran melalui seminar, talk show, forum kerohanian, atau forum diskusi yang ada di lingkungan kampus. Bahkan  kita bisa melakukan diskusi non formal dengan teman-teman di tempat kost atau teman lokal. Melalui kegiatan-kegiatan itulah kita bisa memukan potensi yang ada dalam diri kita. Jangan pernah puas dengan apa yang kita dapatkan sekarang. Selalu menjadi orang yang haus akan ilmu pengetahuan dan berusaha mentransformasikannya kepada orang-orang disekitar kita. Dan ingat, “ khairunnaasi ahsanuhum khuluqan wa anfa’uhum linnaasi” Sebaik- baik manusia adalah manusia yang baik akhlaknya dan yang bermanfaat bagi manusia yang lain. ^_^

( Padang, 31 Mei 2012)

0 comments:

Posting Komentar