Seperti paus yang tersesat
Terdampar di laut dangkal
Nun dari perairan teduh
Bertanya-tanya kapan,
Bagaimana jiwa ini akan pulang
Kembali pada hangat rumah
Pada birunya rekat kasih sayang
Disana muara segala
Cita dan asa
Apakah masih tersisa rasa yang akan merekatkan kekuatan
Yang mulai tercecer di sepanjang perjalanan kita?
Kekuatan untuk terus berjalan dan berjuang sampai kita
Menemukan cahaya yang akan menuntun kita pada jalan pulang.
Apakah berkurang sekelumit sabar dari relung-relung batin
Sehingga perih telapak kaki ini terjang cadas dan kerikil
tajam?
Apakah tenggelam sudah lentera itu menjadi
padam?, lentera yang menemani gelap malam-malam duka
kita menjadi benderang bahagia.
Apakah tertinggal baju kesederhanaan disuatu tempat
yang terlupa?, baju yang ketika kita memakainya tidak usah
terlalu rumit berpikir tentang pilihan-pilihan.
Apakah kita akan berhenti bertanya untuk memastikan, sampai
dimana perjalanan kita?. Hanya untuk memastikan, apakah kita masih jauh dari
sampai ataukah sudah dekat dengan impian kita.
Apakah masih rasa itu ada di dalam dada kita? Sekedar untuk
bertahan agar tidak menjadi pecundang.
0 comments:
Posting Komentar