Jumat, 14 September 2012

skripsii..ooo.. skripsi..


SKRIPSI BUKAN SEKEDAR FORMALITAS




Oleh: Hidayati

Ketika kita telah sampai di penghujung kuliah alias semester akhir, maka pada saat itu kita dihadapkan dengan yang namanya Skripsi. Skripsi adalah syarat yang harus kita penuhi jika ingin lulus dari masa perkuliahan. Skripsi adalah sebuah proses yang mahal harganya. Skripsi ini bermakna lebih dari sekadar tumpukan kertas atau syarat lulus kuliah. Ini bukan tentang hasil, ini adalah sebuah proses. Proses pendewasaan diri, proses menguji batas kemampuan diri baik pikiran, tenaga, dan mental. Proses mengalahkan diri sendiri dari egoisme dan kemalasan. Proses untuk melatih kesabaran dan belajar untuk bertanggung jawab. Tanggung jawab atas usulan penelitian yang kita ajukan. Tanggung jawab untuk menyelesaikan apa yang telah kita mulai dan tanggung jawab untuk bisa mempertahankan ide penelitian. Tidak ada jadwal yang akan mengatur, terserah kapan akan dikerjakan dan kapan akan diselesaikan. semua tergantung kita, deepend on ourself.
Pada dasarnya skripsi memang untuk persyaratan lulus dan wisuda. Tak sedikit yang menganggap bahwa wisuda itu tidak terlalu penting, hanya seremoni. Bahkan ada yang mengatakan “buat apa susah2, toh belum sarjana aja saya sudah dapat kerja kok”. Tetapi kita harus ingat bahwa ada orang tua yang selalu menunggu kabar kelulusan kita. Bagi orang tua, simbol keberhasilan anaknya adalah dengan selesainya pendidikan dan menjadi sarjana. Pengorbanan dan perjuangan mereka selama ini untuk membiayai kita, terobati dengan melihat anaknya memakai toga. Itulah yang harus kita lakukan, membuat orang tua bangga dan bahagia, salah satunya dengan wisuda . Dan salah satu tahapan untuk menuju wisuda adalah skripsi. Makanya kita harus bisa mengalahkan semua egoisme dan kemalasan diri, demi kebanggaan untuk orang tua kita.
Proses penyelesaian skripsi memang tidak semudah yang kita bayangkan, tidak semudah mengeja dan menulis alif-ba-ta. Makna dan manfaat sesungguhnya dari skripsi justru akan didapatkan selama proses yang kita lalui. mengajukan usulan masalah beberapa kali sebelum akhirnya diterima. Gonta-ganti judul. Membagi waktu dengan jadwal kegiatan lain. Mengejar dosen pembimbing ke sana ke mari. Perbaikan beberapa kali sampai di ACC dosen pembimbing. Namun dibalik proses itu banyak pelajaran yang kita dapat. Kita belajar banyak hal, membaca banyak buku, belajar menulis, menyaring berbagai perspektif, lalu belajar membahasnya dengan kritis. Kita belajar sabar menghadapi berbagai cobaan. Belajar ikhlas menerima kenyataan saat harus gagal atau tertinggal dari teman-teman yang lain. Kita belajar bersyukur dan mengambil sisi positif dari setiap kejadian. Kita belajar berlapang dada dan bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa, kemudian bertawakal. Kalau ternyata yang terjadi tidak sesuai harapan, berarti itu bagian dari rencana Allah untuk menguji kita. Sering kita berpikir kita tidak mampu dan hampir menyerah, namun Tuhan memberikan ujian justru karena ia percaya kita mampu. Karena ia mengenal kita melebihi diri kita sendiri. 
Jadi, nilai skripsi yang sesungguhnya dilihat dari seberapa besar proses pembelajaran dan pendewasaan yang terjadi di dalam diri kita.

0 comments:

Posting Komentar