Pagi itu aku berniat untuk kontrol kandungan yang sudah memasuki HPL.
Hari itu adalah hari Sabtu, kebetulan suamiku libur sekolah. Jadi kita
berangkat berdua ke sebuah klinik tidak begitu jauh dari tempat tinggal kami. Tak lama setelah mengambil nomor antrian, nama ku dipanggil dan
diperiksa oleh bidan. Saat itu tidak ada kendala sedikitpun yang dirasakan.
Tapi bidan klinik menyarankan suami agar membawaku ke rumah sakit BK untuk USG. Tanpa berpikir panjang kami pun langsung berangkat menuju
rumah sakit tersebut, jaraknya sekitar 15 menit dari klinik tempat aku periksa.
Sesampai di Rumah sakit, suami langsung mendaftarkan namaku yang saat itu aku
tercatat sebagai pasien BPJS. Akan tetapi saat itu kertas
rujukan yang diberikan oleh bidan dari klinik tidak diterima di rumah sakit
tersebut, dengan dalih tanda tangan yang salah tempat. Akhirnya dengan penuh
kesabaran, kami kembali lagi ke klinik untuk memperbaiki kertas rujukan. Tidak
membutuhkan waktu yang bergitu lama, surat rujukan pun sudah kembali ke tangan.
Kami pun langsung berbalik arah menuju rumah sakit, berharap segala urusan kita
dipermudah. Alhamdulillah akhirnya aku bisa juga mendapat nomor antrian untuk
USG, meskipun tadinya sempat ada sedikit kendala.
20 menit
kemudian giliran namaku yang dipanggil. Di ruangan periksa sudah ada seorang
dokter dan perawat yang menunggu. Aku langsung di USG oleh dokter, dan diminta
untuk periksa detak jantung bayi di lantai 2. Hasil USG dan periksa detak jantung
Alhamdulillah normal-normal saja. Sebelum meninggalkan ruangan, perawat
tiba-tiba ingin memeriksa apakah pintu lahir sudah terbuka atau belum.
Ternyata, pada saat itu sudah bukaan 3. Padahal tidak merasakan apa-apa, tiba-tiba sudah bukaan 3 saja. Dokter menyarankan untuk langsung nginap di rumah
sakit. Aku dan suami bingung karena tidak ada persiapan sama-sekali, karena niat awal
hanya USG di rumah sakit. Lalu, kita pun minta izin pulang untuk menjemput
persiapan lahiran.
Setelah shalat
zuhur dan rapi-rapi, kita berangkat ke rumah sakit dan langsung dibawa ke
ruangan UGD. Disana aku merasakan ada yang mengalir deras, sepertinya ketubanku sudah pecah. Akupun memakai pempers dewasa yang sudah dipersiapkan dari
rumah. Setelah satu jam di ruang UGD, aku dipindahkan ke ruangan persiapan
bersalin. Ruangannya cukup besar dan nyaman. Dari waktu ke waktu aku merasakan
sakit yang kian bertambah. Menjelang magrib, sudah bukaan lima. Semakin malam
semakin bertambah bukaan dan semakin dahsyat sakit yang ku rasakan. Aku tidak
bisa berkata apa-apa, hanya istighfar dan zikir yang bisa terucap. Saat
pembukaan 8, semua bidan sudah bersiap-siap untuk menolong persalinanku. Disampingku,
ada suamiku yang selalu setia mendampingi, memberikan semangat dan do’a untukku
agar aku bisa kuat menjalani proses yang sangat berat ini. Ya Allah,
ternyata seperti ini sakit yang dirasakan oleh ibuku dan ibu-ibu yang ada di
dunia ini saat melahirkan anak-anaknya. Seperti ini perjuangan mereka melawan
rasa sakit demi melihat tangis anak-anak yang dinantikan. Maafkan hamba jika
selama ini hamba banyak salah dan dosa kepada ibu hamba. Sekarang hamba
mengalami perjuangan ini.. kuatkan hamba ya Allah, selamatkan hamba dan anak
yang hamba nanti..
Dalam
perjuanganku melewati rasa sakit yang begitu dahsyat, makhluk kecil yang ada di
rahimku juga berusaha keras untuk keluar untuk melihat dunia barunya. Dua kekuatan
yang bersinergi, mempermudah makhluk kecil itu untuk keluar. Tangisnya langsung
pecah, sontak semua orang yang ada diruangan dan diluar ruangan sangat bahagia
dan tak henti-hentinya mengucap rasa syukur. Suamiku tersenyum, dan terlihat wajah
bahagianya yang begitu besar. Saat itu juga, rasa sakit yang ku rasakan hilang
seketika dengan kehadiran putri kecilku yang cantik dan imut. Kita memberinya
nama “CUT ARRIZQIYA NOERIZZA MEKHIAO”.
Nak, nama ini
sudah kami persiapkan untukmu saat engkau masih berada di dalam rahim bunda.
Banyak do’a dan harapan yang kami sisipkan pada namamu ini. Karena engkau
adalah putri keturanan tanah rencong, maka di depan namamu kami beri gelar “CUT”,
menggambarkan seorang wanita yang lemah-lembut, mengagumkan, dapat membina
rumah tangga dengan baik, serta berkepribadian tegas. Konon kabarnya, Kakek
dari ayah mu dulu adalah Raja Thaib yang sangat baik dan disegani masyarakat, dan
nenekmu yang bernama Cut Ainun adalah seorang perempuan yang baik dan lembut.
Sayang kita tidak pernah bertemu mereka, karena mereka sudah dipanggil Allah
SWT saat ayahmu masih kecil. Namun sebagai generasi yang sholeh/sholehah, kita jangan pernah lupa untuk mendo’akan mereka dan mengirimkan al-fatihah setiap
selesai sholat lima waktu, sebagai tanda bakti kita kepada mereka.
AR-RIZQI-YA, penggalan huruf AR merupakan nama depan Ayahmu “Arbi” dan YA adalah nama depan
bundamu “YAti”. Sedangkan Rizqi sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti anugerah, karunia atau
pemberian dari Allah SWT kepada makhlukNya. Salah satu karunia yang sangat besar dari Allah
adalah kamu nak, yang juga merupakan penyebab diberikannya rezeki untuk
keluarga kita. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-qur’an bahwa anak adalah salah
satu penyebab ditambahkannya rezeki seorang hamba “Kamilah yang menanggung
rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu” (Q.S. Al-isra’ : 31). ARRIZQIYA adalah rasa syukur
dan terima kasih kami atas RIZQI dan Anugrah yang diberikan Allah swt, serta do’a kami agar keluarga kita selalu dilimpahkan Rizki yang berlimpah dan penuh
berkah.
NOERIZZA diambil dari bahasa arab (nur ‘izzah) yang berarti cahaya kemuliaan.
Merupakan do’a dan harapan kami, agar kamu menjadi wanita sholehah, memiliki
akhlak yang mulia, dan pengetahuan yang luas. Sebab dengan keimanan, kemuliaan
akhlak, dan pengetahuan, kelak kau akan memperoleh derajat yang tinggi di sisi
Allah. “yarfa’illaahulladziina aamanuu minkum wa uutul’ilma darajaatin
(al-mujadalah). Selain itu, Noerizza juga merupakan gabungan dari nama
nenek dan kakekmu, yaitu Nur dan Rizal.
Sedangkan MEKHIAO, nama yang terdengar asing, namun menyimpan makna, do’a dan harapan yang
besar. Mekhiao merupakan nama sebuah desa di daerah Aceh, tepatnya di pulau Simeulue,
desa dimana ayahmu dilahirkan dan dibesarkan. Di desa ini terdapat sungai yang
sangat bersih dan jernih, orang-orang mengenalnya dengan sungai Mekhiao. Tentu
saja sungai yang jernih ini memberikan banyak manfaat untuk keberlangsungan
kehidupan masyarakat sekitar. Jika diibaratkan dalam tubuh manusia maka ia
seperti darah yang mengalir keseluruh tubuh, untuk menghantarkan energi dan
oksigen keseluruh tubuh manusia. Nah, kami sematkan nama ini kepadamu dengan
harapan kamu bisa memberikan manfaat untuk orang-orang di sekitarmu, dan mewarnai lingkungan dengan energi-energi positifmu.
Itulah makna dibalik namamu nak, kita sama-sama saling membantu
mewujudkan do’a dan harapan yang mulia ini ya. Semoga Allah memperkenankan do’a
kita. Aamiin.
0 comments:
Posting Komentar