Berbicara
tentang Bahasa Arab, benak saya langsung melayang, ingat pada pesan-pesan guru
dan senior waktu di Pondok yang sempat mendarat, bahkan masih lengket dalam
pikiran. Sering mereka menyampaikan pentingnya Bahasa Arab, karena Bahasa Arab
merupakan ‘kunci’ untuk membuka berbagai khazanah literatur Islam dan ilmu
pengetahuan lainnya.
Namun sayangnya, saat ini hanya sedikit kaum muslimin yang
mau belajar bahasa Arab dengan serius. Hal ini memang sangat wajar karena di zaman modern ini
banyak sekali kaum muslim tenggelam dalam tujuan dunia yang fana. Sehingga
mereka enggan dan malas mempelajari bahasa Arab, karena menganggap tidak banyak
hasil duniawi yang bisa diharapkan dengan bahasa Arab. Bahkan
saat berada di jazirah Arab pun orang non Arab khususnya orang Indonesia, tidak
khawatir lagi jika tidak bisa berbahasa Arab. Karena sudah banyak bahasa lain
yang terdengar dalam percakapan sehari-hari semisal bahasa Indonesia, Inggris,
dan sebagainya, sehingga bahasa Arab dianggap tidak begitu penting lagi untuk
dikuasai. Salah seorang rekan saya pernah berkata: “Sekarang, kalau kita ke
Timur Tengah, tidak perlu khawatir lagi jika tidak bisa bahasa Arab, karena di
Arab Saudi sekalipun akan banyak kita temukan orang-orang yang berbahasa
Indonesia. Jadi tidak bisa bahasa Arab pun tidak masalah”. Padahal, bukan
ini sebenarnya tujuan mempelajari bahasa Arab.
Hal di atas senada dengan yang saya hadapi saat
mendapat tugas mengajar bahasa Arab di sebuah sekolah. Seringkali saya mendengar berbagai keluhan
dari anak didik. Ada yang mengeluh karena tidak terbiasa berhadapan dengan
teks-teks berbahasa Arab, dan ada juga yang menarik napas dalam-dalam saat
menerima materi tentang struktur bahasa Arab atau qawa’id. Dalam pola
pikir mereka, terpahat kuat bahwa bahasa Arab itu sangat sulit. Menurut hemat
saya, ada sejumlah faktor yang menyebabkan Bahasa Arab dinilai sebagai
pelajaran rumit dan kurang menarik. Selain bahasa Arab bukan bahasa keseharian
kita, struktur bahasanya juga jauh berbeda dengan bahasa Indonesia dan Inggris,
sehingga sulit untuk dipahami. Satu suku kata saja bisa menyandang harkat yang
berbeda-beda dari satu kondisi ke keadaan yang lain. Selain itu, sistem
pendidikan dan pengajaran bahasa Arab di berbagai institusi pendidikan Islam
juga kurang menunjang. Bahkan buku pegangan guru dan siswa di beberapa sekolah
kurang menarik dan berbelit-belit, sehingga menimbulkan kebingungan dalam
proses belajar mengajar.
Akan tetapi, permasalahan terbesar yang saya hadapi bukan
terletak pada bisa atau tidak bisa, dan paham atau tidak pahamnya siswa
terhadap materi bahasa Arab. Hanya saja motivasi untuk belajar Bahasa Arab itu
sendiri yang masih lemah. Bahkan bebeberapa siswa mempertanyakan untuk apa
mereka belajar bahasa Arab, toh nanti setelah keluar dari SMP mereka akan
lanjut ke SMA atau SMK yang kemungkinan besar tidak akan bertemu lagi dengan
pelajaran bahasa Arab. Sehingga tidak sedikit anak-anak yang membiarkan diri
mereka larut dalam ketidaktahuan bahkan cendrung meremehkan pelajaran Bahasa
Arab tersebut. Kenyataan yang seperti ini sungguh sangat menyedihkan.
Meskipun diantara kita ada yang beranggapan bahwa bahasa
Arab merupakan bahasa yang sulit, bukan berarti bahasa
Arab dihindarkan dan ditinggalkan, namun perlu dipelajari dan dipahami. Memang sepantasnya seorang muslim
mencintai bahasa Arab dan berusaha menguasainya. Allah SWT telah
menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur'an karena bahasa Arab adalah
bahasa terbaik yang pernah ada, sebagaimana firman Allah ta'la :
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ
تَعْقِلُونَ""
“Sesungguhnya
kami menurunkannya berupa Al Qur'an dengan berbahasa Arab agar kamu
memahaminya"
Kitab
suci dan pedoman hidup umat Islam seantero jagat raya ini adalah berbahasa Arab,
dan diturunkan kepada generasi awal yang bertutur dengan bahasa Arab. Maka
tidak ada jalan lain dalam memahami dan mengetahui ajaran Islam kecuali dengan
bahasa Arab. Sehingga diyakini bahwa Bahasa Arab adalah jalan utama dalam memahami
dan mengetahui ajaran Islam.
Perlu kita ingat bahwa bahasa
Arab merupakan bahasa yang paling banyak menyandang atribut dan memiliki ciri
khas yang unik. Diantara ciri khas tersebut adalah keberlimpahan kosa katanya,
ketinggian cita rasanya, dan pengaruhnya yang dalam bagi para penggunanya. Ibnu
Katsir saat menjelaskan surat Yusuf ayat kedua menyatakan:
لأن لغة
العرب أفصح اللغات وأبينها وأوسعها، وأكثرها تأدية للمعاني التي تقوم بالنفوس
“Karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih,
paling jelas, paling luas (kosakatanya),
dan paling banyak mengandung makna yang menentramkan jiwa.”
Selain merupakan bahasa kitab suci
al-Qur’an dan Hadis, bahasa Arab adalah bahasa agam dan umat Islam, bahasa
resmi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), bahasa nasional lebih dari 25 negara di
kawasan Timur Tengah, dan bahasa warisan sosial budaya (lughah
al-turâts). Disamping itu Bahasa
Arab merupakan satu-satunya bahasa di dunia yang masih dan tetap akan dipakai
sebagai pemersatu umat Islam di dunia, karena kebanyakan orang Islam identik dengan pembacaan Al-Qur’annya. Dengan itu, umat Islam dituntut untuk memahami bahasa Arab,
karena keterbiasaan berkomunikasi dengan bahasa Arab akan mempermudah memahami
agama Allah dan menegakkan syi’ar agama ini, serta memudahkan dalam mencontoh
amalan-amalan kaum muslimin generasi pertama.
Agar Bahasa Arab tidak lagi menakutkan dan dianggap sebagai
bahasa yang paling sulit, maka saatnya lah kita mulai belajar dengan motivasi
yang tinggi. Walaupun memang disadari bahwa belajar Bahasa Arab
dalam pandangan masyarakat kita sekarang bukanlah suatu trend yang kuat. Ada beberapa tips agar bahasa Arab mudah
dikuasai, antara lain: Pertama, ikhlaskan niat terlebih
dahulu untuk mempelajari bahasa Arab karena Allah, agar Allah memudahkan dalam
memahami dan mengamalkan bahasa Arab, disamping menjadi amal dalam upaya
beribadah kepada Allah ta’ala. Kedua, perkaya kosakata bahasa Arab untuk
memudahkan kita belajar dan berkomunikasi. Mulailah dengan membuat catatan
kecil sebagai buku kosakata dan membeli kamus bahasa Arab yang akan menjadi
investasi bagi khazanah pemikiran kita. Ketiga, biasakan diri untuk bergaul
dengan bahasa Arab, misalnya dengan banyak membaca Al-Qur’an dan memahami kandungannya,
membaca literatur-literatur Islam seperti hadits, tafsir, fiqih, dan lain-lain.
Terakhir,
jangan mudah bosan dan menyerah, karena untuk
menguasai bahasa Arab butuh usaha yang maksimal. Semoga Allah memudahkan kita
untuk mempelajari bahasa Arab, Ihrish ‘ala maa yanfa’uka (semangatlah dalam
hal yang bermanfaat bagimu). (Hidayati, MA)
0 comments:
Posting Komentar